Kamis, 29 Mei 2008

”konflik dengan orang tua”

Cerita dan permasalahan

”konflik dengan orang tua”

Dari kecil aku sudah mengenal bola voly, kemudian aku dimasukan kesalah satu klub disenayan yakni LADO. Sudah 3tahun lamanya aku latihan disana ternyata aku banyak mendapatkan permasalahan terutama masalah teknik dan tinggi badan. Teman-temanku satu latihan perkembangannya sangat cepat, mereka lebih cepat mengusai teknik bermain voly. Sedangkan aku yang sudah lama jika dibandingakan dengan meraka sungguh jauh ketinggalan dan ditambah lagi prestasi mereka jauh lebih baik dari pada aku. Mereka sudah ada yang menjadi pemain junior DKI. Pemain Jakarta barat dan sering mengikuti event-event bergengsi di Jakarta. Sedangkan aku mandek menjadi pemaian kampungan. Pak! Aku latihan bukan main, giatnya. Bahkan saya pernah lari tiga kali sehari dengan rata-rata 30 menit per-lari. Belum latihan lainya, tak terhitung jerih payah pengorbananku.

Jika dibandingkan dengan pemain dikampung dan dikampus aku memang sedikit unggul bahkan dikuliyahan ini(UIN), aku terpilih menjadi pemainALL STAR, mewakili diantar teman lainya, dan alhamdulillah kemarin aku bersama tim UIN mendaptkan juara 1 di BINUS.”sejarah baru”. Sebelum bermain aku juga sangat yakin akan mendapat kemenangan itu, padahal aku sama sekali belum mengetahui kekuatan lawan.

Aku yakin dengan seyakin-yakinnya bahwa tulisan ini akan bapak baca dan mendapat acungan jempol sebab aku sudah dapat mengekpresikan salah satu tulisanku dalam masalah ini. Aku juga mengerti kenapa bapak selalu memberi kami motivasi untuk yakin dan yakin,seyakin yakinya, karena didalam otak kita terdapat otak bawah sadar yang tidak mampu kita rasakan namun sangat mempengaruhi sikap dan kehidupan. Otak bawah sadar ini selalu mengikuti apa yang kita mau, sesuai dengan intruksi otak sadar.

Selain giat berlatih voly, aku juga giat membaca. Sehabis kuliyah aku ke perpustakaan utama, membaca buku sampai berjam-jam. aku hanya membaca buku yang saya sukai. Diantaranya psikologi, sastra dan sejarah. Hal tersebut merupakan rutinitas aku hampir setiap hari, dan aku yakin kesungguh-sungguhan ku, melebihi kesungguhan teman yang lainya.tapi…………………………………………………………?

Kenapa aku tidak mau dan tak memperdulikan tugas-tugas yang diberikan dosen, aku ingin bebas dan sesukaku!, kemarin ada mata kuliyah, aku bolos dan tidak mau masuk, aku tidak senang dengan dunia kuliyah dan cara metode dosennya(bu rosida),sungguh sama sekali aku tak berminat dan aku lebih memilih membaca di PU tentang cara memotivasi diri, sejarah, psikologi dan yang aku senangi.

Tetapi

Ø Dalam dunia voly aku tertekan dan selalu ditekan oleh orang tuaku. Aku selalu dipaksa dan diajak bermain dengan pemain-pemain preposional, jauh diatas kemampuanku, aku bermain jelek. Pak! Aku malu kalau barmain dengan pemain yang lebih jago, banyak penonton yang melihatnya, aku kesal banget sampai sekarang.

Ø Orang tuaku selalu memasakan kehendak, aku latihan dari kelas 3SLTP. Perjalan tangerang-jakarta. Aku terasa tidak pernah menikmati kesenangan seperti teman-teman sekitarku. Aku iri kepada mereka, kumpul bersama dan hidup bebas.

Ø Sampai sekarang aku masih sering komplik, bahkan saat menulis surat ini(sore), aku dipaksa main voly ketempat yang jauh dari rumah. Bapaku tidak mau tau kalau aku banyak tugas, aku sedang tidak enak badan dan aku tidak suka bergaul dengan orang yang umurnya jauh lebih tua dari pada aku. Pikiranya pendek, tau ga pak!, aku sudah bosan berurusan dengannya kalau menolak aku pasti dirumah terkena omelan, ada aja yang dipermasalkan, seakan ia benci padaku. Ya, lebih baik aku ikuti walau dihati ini sangat kesal.

Ø Masalah kuliyah, aku paling bodoh dan tidak pernah simpati kepada ucapan dosen. Padahal aku sangat sering membaca, kenapa tidak pernah aku kalahkan kemampuan mereka. Aku paling diam dan tidak bisa bicara banyak. pak! Aku meresa kalau membaca tidak ada yang menyangkut dipikiran/kepala, lupa seketika. Aku mulai menyadari cara membacaku hanya mengetahui tanpa bisa menghapal dan memahami lebih dalam.

Tidak ada komentar: