Selasa, 05 Agustus 2008

minggku ke-3 mengajar

G.Minggu ke-3 mengajar

Malamnya sama sekali tidak ada persiapan untuk bahan pengajaran anak-anak. alasannya adalah hari ini aku ijin dan paling-paling masuk sebentar kemudian pulang. Aku izin karena nanti jam 2 siang saya akan pergi ke PORES tangerang main voly. Aku masuk mengajar jam 12.30, jam pertama di kelas 1.2. aku tak habis pikir, di kelas itu aku kehabisan bahan untuk mengajar sampai jam2. dan aku serba salah.

Banyak sekali yang kulakukan hari itu, terutama mengasih tugas kepada anak-anak tentang tugas semester dan minggu depan. Hari ini kacau sekali, kacau. Aku lemah dan pusing tak berdaya. Sepertinnya batinku tertekan sekali, aku ingin menuliskanya dengan kata-kata ketapi tidak ada yang sanggup dan tau apa yang ada di dalam hatiku ini. bahasaku sangat terbatas tidak mampu mengungkapkan rasa dihati ini yang sesungguhnya.

Di kelas 1.2 aku merasa di acuhkan, yang paling menyebalkan adalah anak-anaknya malah meledek saya. Aku merasa di hina sekali sebagai seoarang guru. Aku ingin bercerita layaknya pak. darsana dosen mata kuliyah psikologi, tetapi anak muridku ngeselin bukan kepalang. Ku ajak bercerita malah ia mengikuti gayaku dan meniru gerakku. Hanya di kelas ini aku mendapatkan masalah, mereka seakan tidak menghargai apa yang aku ucapkan dan jelaskan. Aku masih terlalu mudah dan sulit sekali menguasai keadaan kelas. Hatiku bagai di campakan. Aku ingin di hargai, kedatanganku di kelas tidak mereka anggap sebagai hal yang berbeda tetapi layaknya tidak ada guru. Bercanda kesana kemari. Bahkan ada yang bermain HP.

Aku tidak bisa menceritakan apa yang ku alami. Inti dari masalahku adalah tindak murid yang tidak mau memperhatikanku dan juga kesalahanku dalam mengatasi masalah tersebut. aku hendat bercerita tetapi suasana tidak mendukung tanpa di pikir panjang aku menyuruh mereka mengerjakan tugas yang materinya belum aku ajarkan dan aku masih kaku sekali dengan materi itu. kebodohanku tampak, tampak sekali. anak murid sudah menilai kenerjaku sekarang dengan predikat buruk.

Masalah dan bebanku semakin panjang sudah. Aku adalah tipe orang yang mudah stress dan pejuang keras. Ku yakin ini adalah pengalaman yang paling berharga dan juga banyak menjatuhkan harga diriku semata. Aku merasa di campakan oleh muridku sendiri dan aku menunjukan kebodohan yang mestinya tidak ku lakukan. Hanya kepadamulah tuhan ku berserah diri. Hatiku sudah remuk lebam dengan masalah ini. aku tidak sanggup lagi menjadi guru di kelas1.2 yang muridnya selalu acuh dan tidak acuh ingin rasanya ku kasih nilai merah semua di kelas itu, tetapi ini adalah kesalahanku semua. Aku berdoa kepada tuhan agar di mudahkan jalan dan di bukakan pintu. Hanya mimpilah yang menjadi sejata utamaku untuk memecahkan masalah. Aku yakin sekali malam ini aku pasti di kasih mimpi.

Benar saja aku mendapatkan mimpi, tetapi sangat singkatdam --padat. mungkin ini adalah teka-teki yang harus aku pikirkan. Dalam mimpi itu” aku bertemu dengan guru sejarah SMAku pak samsudin namanya. Ia sedang mengawasi murid-murid yang sedang mengerjakan LKS, keadaan kelas sangat tenang dan anak-anak focus semua mengerjakan tugasnya” hanya sebentar sekali mimpiku itu, tetapi apa yang dapat ku pelajari dari itu aku masih sangat bingun. Mudah-mudahan aku mendapat mimpi lagi, amim. Sebagai jalan keluar memecahkan masalahku mengajar.

Tidak ada komentar: